Minggu, 30 Oktober 2016

DOMS Otot Nyeri Setelah Berolahraga

    
( ilustrasi )

     Setelah bersusah payah menyelesaikan semua gerakan di gym lalu harus menghadapi nyeri otot yang melanda keesokan harinya, bukanlah pengalaman menyenangkan bagi tiap orang yang baru memulai atau bahkan bagi mereka yang hanya ingin sekedar mencoba olahraga. Inilah alasan bagi banyak orang lebih memilih duduk di kursi sofa sambil menonton tv dan mengandalkan produk-produk tidak jelas yang di iklankan di internet dan televisi untuk menurunkan berat badan. Jangankan untuk bermimpi memiliki tubuh atletis, bermimpi indah saat tidur kemudian bangun di pagi hari dengan tubuh nyeri dan mengangkat tangan untuk sekedar berganti pakaian sudah cukup menjadi pengalaman mengerikan.


      Apa sih sebenarnya penyebab sakit dan nyeri otot sehabis olahraga itu ? Nyeri otot sehabis olahraga atau biasa disebut DOMS ( Delayed Onset Muscle Soreness ) disebabkan oleh rusaknya jaringan otot dalam ukuran mikro yang terjadi saat kita berolahraga. Saat kita berolahraga, otot kita bekerja keras untuk  berkonstraksi terus menerus sesuai jumlah repetisi dan beban yang kita gunakan. Rusaknya jaringan otot ini tidak ada bedanya dengan luka pada fisik kita, itulah yang menjadi penyebab otot terasa nyeri. Ada juga teori lainnya yang mengatakan rasa sakitnya otot setelah berolahraga disebabkan meningkatnya pH atau keasaman otot yang disebabkan dari latihan keras. Tetapi teori yang paling mendekati dan paling populer adalah yang pertama.

     Berbagai cara dan studi telah dilakukan tetapi tidak ada kesimpulan berarti bagaimana cara untuk menghilangkan atau bahkan untuk menghindari DOMS. Rasa nyeri tidak hanya menyerang mereka yang baru memulai fitness, bahkan yang sudah bertahun-tahun fitness pun masih merasakan DOMS terutama saat merubah program latihan, dan menambah beban angkatan. Ada beberapa artikel yang menuliskan bagaimana menghindari  DOMS tetapi seperti yang sudah kami sampaikan tidaklah benar-benar berpengaruh karena team kami sudah mencoba hampir semua yang dituliskan.

     Team kami mengambil kesimpulan bahwa DOMS  umumnya terasa dalam jangka waktu variatif antara 2-5 hari dan hanya dapat dikurangi dengan terus rutin berlatih agar otot beradaptasi dengan latihan yang kita terapkan, tetapi tetap akan menyerang saat kita merubah program latihan dan menaikkan beban angkatan atau menambah program latihan. Tips lainnya adalah tidur cukup, asupan makanan bernutrisi, minum air putih yang cukup supaya otot tidak dehidrasi. Dengan tidur cukup dan makan cukup dengan nutrisi lengkap maka kita memberi kesempatan bagi tubuh untuk meregenerasi sel-sel otot yang rusak. Jangan melatih bagian otot yang sama terus menerus ataupun berolahraga 7x dalam seminggu agar otot tidak stres. Frekuensi olahraga yang optimal adalah 3-5 hari dalam seminggu.

      Cara lainnya adalah dengan meminum beberapa suplemen tambahan seperti Creatine ataupun Glutamine  yang terbukti dapat sedikit mengurangi tetapi sekali lagi tetap tidak menjanjikan anda untuk benar-benar menghindari atau menghilangkan rasa nyeri itu sendiri

    Rasa nyeri atau DOMS tidak boleh menjadi penghalang atau alasan bagi kita semua untuk tidak berolahraga. Janganlah anda bermimpi hidup sehat apalagi memiliki fisik atletis tanpa mau bersusah payah karena tidak ada satupun hal di dunia yang dapat diraih tanpa kerja keras dan komitmen yang kuat. NO PAIN, NO GAIN adalah slogan bagi pencinta fitness bukan tanpa alasan, karena kami harus selalu menghadapi DOMS hampir tiap saat. Fitness adalah gaya hidup dan banyak filosofi dan pelajaran berharga  yang dapat kita pelajari di sini, jangan anda takut untuk menghadapi rasa sakit. Bangkit dari sofa empuk anda dan bergabung dengan kami maka anda akan menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya. Tidak masalah selambat apapun progres anda, anda tetap selangkah lebih maju dari mereka yang tidak melakukan apapun.

"No man has the right to be an amateur in the matter of physical training. It is a shame for a man to grow old without seeing the beauty and strength of which his body is capable.”

–Socrates 469-399 BC



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Join Di Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya